Aceh Tengah, Jurnalisme.info-
Ratusan warga pengungsian korban banjir dan tanah longsor di Kabupaten Aceh Tengah mengeluhkan tentang bantuan yang diberikan pemerintah, diduga tidak tepat sasaran, Kamis (18/12/2025).
Puluhan helikopter dan beberapa pesawat yang mendarat di bandara Rembele Kabupaten Bener Meriah yang membawa bantuan dari pemerintah pusat, dan puluhan ton bantuan untuk korban bencana banjir dan tanah longsor sampai ke Aceh Tengah.
Dari pantauan awak media pada Kamis 18 Desember 2025 pukul 15.25.WIB, kami mencoba mendatangi salah satu tempat pengungsian di Kecamatan Ketol Kabupaten Aceh Tengah, tepatnya di pasar rakyat Kampung (Desa *Red) Simpang empat Rejewali, yakni salah satu tempat pengungsian warga yang terkena banjir dan tanah longsor.
Ditempat pengungsian terdapat 128 Kepala keluarga atau 530 jiwa warga Kampung Serempah yang terpaksa mengungsi karena jalan menuju Kampung mereka terputus, dan meluluh lantakan rumah mereka akibat banjir dan tanah longsor menerjang Kampung mereka.
Ditempat pengungsian betapa terkejutnya kami melihat pengungsi, ada yang sudah berusia senja, dan beberapa bayi.
Saat Awak media mencoba mewawancarai beberapa ibu-ibu di pengungsian menuturkan,"Kami sangat membutuhkan air bersih, vitamin, susu untuk bayi, makanan, selimut, tikar, dan alat penerangan," ucap warga dengan berlinang air mata.
"Waktu kejadian kami cuma bisa lari membawa anak, dan pakaian yang di badan kami, begitu juga dengan kejadian tadi malam, ada saudara kami di pengungsian ini meninggal dunia, karena tidak ada penerangan dan listrik yang mati, dan kami tidak bisa mengabari keluarga di luar," ujarnya sambil menangis.
Ditambahkannya," Kepada bapak presiden RI Prabowo Subianto, bapak Gubernur Aceh Muzakir Manaf, dan bapak Bupati Aceh Tengah Haili Yoga, agar membantu air bersih kepada kami di sini," tutur warga dengan cucuran air mata.
Dari keterangan warga di pengungsian menyebutkan, bahwa jarak air sungai dari pengungsian sekitar 500 meter yang harus mereka lalui dengan berjalan kaki untuk mandi, dan mengambil air wudhu (Shalat), dan beberapa anak-anak di pengungsian sudah mulai sakit-sakit.
Yang menjadi sorotan Media, Ratusan ton bantuan masuk ke Aceh Tengah, mengapa hingga saat ini masih terdapat warga pengungsian mengeluhkan tentang, air bersih, vitamin, obat-obatan, susu, dan makanan lainnya, "Bantuan Tidak Tepat Sasaran, Atau Bantuan Disalahgunakan"??
Liputan:(Alamsyah)
