Tanggamus, Jurnalisme.info-
Satuan Polisi Perairan dan Udara (Sat Polairud) Polres Tanggamus melaksanakan patroli laut sekaligus kegiatan pencarian dan pertolongan (SAR) terhadap ABK KM Maulana 30 yang terbakar di wilayah perairan Lampung.
Kegiatan patroli dan penyisiran tersebut dilaksanakan pada Selasa, 23 Desember 2025, mulai pukul 13.00 WIB hingga selesai, dengan lokasi operasi di Perairan Teluk Semaka, Kabupaten Tanggamus.
Kasat Polairud Polres Tanggamus, Iptu Fridy Romadhana P.R., S.Sos, menjelaskan bahwa berdasarkan data Basarnas, kapal yang mengalami kebakaran adalah KM Maulana 3.0, kapal penangkap ikan berbendera Indonesia dengan GT 195, milik PT Lumba Samudera Bahari, yang berangkat dari Muara Angke, Jakarta.
"Berdasarkan informasi dari Basarnas Lampung, lokasi kejadian berada di sekitar perairan selatan Belimbing pada koordinat 104°16'9.48" BT dan 6°17'23.16" LS," kata Iptu Fridy Romadhana mewakili Kapolres Tanggamus AKBP Rahmad Sujatmiko, S.I.K., M.H.
Dijelaskan Kasat, peristiwa tersebut bermula saat KM Maulana 3.0 berlayar pada Rabu, 17 Desember 2025, dari Muara Angke menuju fishing ground di wilayah WPP NRI 572–573.
Namun, pada Sabtu, 20 Desember 2025, sekitar pukul 03.00 WIB, diketahui ada percikan dinamo mesin akibat korsleting listrik yang kemudian dengan cepat membesar.
Keterangan nahkoda KM Maulana 30, Sulis Khorih, menyebutkan dalam kebakaran, anak buah kapal (ABK) yang pertama kali melihat api langsung melaporkan kepada nahkoda.
Melihat api semakin membesar, nahkoda memerintahkan seluruh kru untuk menyelamatkan diri menggunakan alat keselamatan seadanya seperti jeriken.
"Karena panik dan kondisi kapal tidak memungkinkan, seluruh kru akhirnya menceburkan diri ke laut,” jelas Iptu Fridy.
Kasat menyebut, sekitar pukul 07.00 WIB, sebanyak 25 kru kapal berhasil diselamatkan oleh kapal nelayan yang melintas, yakni KM Damasha 5 yang dinahkodai Yali.
"Dari total 33 kru KM Maulana 3.0, sebanyak 25 orang berhasil dievakuasi, sementara 8 orang lainnya hingga kini masih dinyatakan hilang di laut," ujarnya.
Lanjutnya, delapan kru yang masih dalam pencarian masing-masing bernama M. Rifky Isna (23), Fattahillah (25), Syaiful Parno Majid (40), M Yusron Muttaqo (23), Rasmat (48), Agus Ramadlon (44), Mujahidin (37) dan Syafruddin Dirwanto (32)
Kasat menambahkan, pihaknya bersama instansi terkait terus melakukan patroli dan penyisiran di Perairan Teluk Semaka guna mencari para korban yang belum ditemukan. Upaya pencarian dilakukan dengan harapan seluruh korban dapat segera ditemukan.
“Kami akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memaksimalkan upaya pencarian dan pertolongan,” tandasnya.
Hingga saat ini, proses SAR masih berlangsung dan perkembangan lebih lanjut akan disampaikan kepada publik.
(mukrisin)
