Kegiatan Satu Sehat Temukaan TB Paru di UPTD PKM Nusa Bakti

dok. humas pkm ns bakti

(Satu Gerakan Aksi Temukan TB) UPTD Puskesmas Nusa Bakti Kecamatan Belitang 3

Belitang 3, Jurnalisme.info-


UPTD Puskesmas Nusa Bakti terus memperkuat komitmennya dalam upaya pencegahan dan pengendalian Tuberkulosis (TB) di wilayah Kecamatan Belitang 3 melalui kegiatan SATU SEHAT (Satu Gerakan Aksi Temukan TB). Kegiatan ini dilaksanakan secara menyeluruh di berbagai desa binaan dengan melibatkan tenaga kesehatan setempat, termasuk bidan desa, yang menjadi ujung tombak pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat, (20 November 2025).


Program ini dilaksanakan oleh Penanggung Jawab Program TB Paru, yakni Supriyanto, S.Kep, Ners, SH, M.Pd, bersama Ni Made Kusuma Aggraini, S.Kep, Ners. Keduanya secara aktif melakukan pendampingan, pemeriksaan, dan pemantauan pasien TB, serta melakukan penemuan kasus terduga TB baru di wilayah kerja Puskesmas Nusa Bakti.


Dalam pelaksanaannya, kegiatan SATU SEHAT berfokus pada dua aspek utama, yaitu monitoring kepatuhan minum obat dan penemuan kasus baru. Para bidan desa turut dilibatkan untuk memastikan bahwa setiap pasien TB yang berada di wilayah mereka mendapatkan pendampingan optimal, terutama terkait kepatuhan meminum OAT (Obat Anti Tuberkulosis) secara teratur dan sesuai jadwal. Pendampingan ini sangat penting karena ketidakpatuhan minum obat dapat menyebabkan kegagalan terapi, bahkan memunculkan resistensi obat yang jauh lebih berbahaya.


Selain memantau pasien aktif, kegiatan ini juga menyasar masyarakat umum yang menunjukkan gejala mencurigakan TB. Melalui pendekatan door to door maupun pemeriksaan di pos layanan kesehatan, tim melakukan skrining batuk, edukasi gejala TB, serta pengambilan dahak untuk tindak lanjut pemeriksaan laboratorium.


Supriyanto menjelaskan bahwa kegiatan SATU SEHAT merupakan gerakan yang dilakukan secara terpadu, masif, dan melibatkan seluruh unsur kesehatan di tingkat desa. “Kami memastikan setiap pasien TB mendapatkan pendampingan, dan bagi masyarakat yang memiliki gejala mencurigakan, segera kami lakukan pemeriksaan. Tujuan utama kami adalah memutus mata rantai penularan TB sedini mungkin,” ujarnya.


Hal senada disampaikan oleh Ni Made Kusuma Aggraini, yang menekankan bahwa edukasi kepada masyarakat adalah aspek yang tidak kalah penting. “Banyak warga yang belum memahami bahwa batuk lebih dari dua minggu adalah gejala serius. Dengan kegiatan ini, kami ingin masyarakat lebih sadar dan tidak ragu untuk memeriksakan diri,” jelasnya.


Kepala UPTD Puskesmas Nusa Bakti, Dr. Muh. Irfan Jauhari, membenarkan dan mendukung penuh pelaksanaan kegiatan SATU SEHAT tersebut. Ia menilai bahwa langkah ini merupakan tindakan preventif yang sangat penting dalam mencegah meluasnya penyebaran penyakit TB paru di wilayah Belitang 3.


“Kegiatan ini sangat strategis dan memberikan dampak besar bagi kesehatan masyarakat. Dengan keterlibatan bidan desa, pencatatan yang lebih rapi, serta pemantauan rutin, kami bisa lebih cepat menemukan kasus baru dan memastikan kepatuhan pengobatan pasien,” tegas Dr. Irfan.


Ia juga menyampaikan bahwa Puskesmas Nusa Bakti akan terus memperkuat program-program pengendalian penyakit menular, khususnya TB, yang hingga kini masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat yang membutuhkan perhatian serius.


Melalui kegiatan SATU SEHAT ini, diharapkan masyarakat semakin sadar pentingnya deteksi dini dan disiplin dalam pengobatan TB. Program ini juga menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara puskesmas, bidan desa, dan masyarakat mampu memberikan kontribusi besar dalam upaya menekan angka penularan TB paru di Kecamatan Belitang 3. 


( KRT.S.HN)


Baca Juga
Lebih baru Lebih lama

Tag Terpopuler

نموذج الاتصال