Pasaman, Jurnalisme.info-
Kabupaten Pasaman sedang berada di persimpangan sulit. Ancaman defisit anggaran mengintai, sementara proyeksi Transfer ke Daerah (TKD) tahun 2026 diprediksi merosot drastis hingga Rp116 miliar dibandingkan APBD Awal 2025. Di sisi lain, tuntutan belanja wajib dan beban kerja pembangunan justru terus membengkak, (10/12/2025).
Dalam situasi genting ini, ketangguhan dan kecerdasan seorang pemimpin diuji. Tidak cukup hanya mengelola yang ada, tetapi harus mampu membuka jalan baru. Itulah perjuangan yang diemban Bupati Pasaman Welly Suhery, yang dengan gigih membangun jejaring dan melakukan lobi hingga pemerintah pusat.
Kita Pasaman tidak bisa hanya pasrah. Ketika anggaran dari pusat diproyeksikan turun, maka tugas kami adalah memperkuat koordinasi, menunjukkan komitmen, dan meyakinkan bahwa Pasaman membutuhkan pembangunan di banyak sektor,” tegas Bupati Welly yang dikenal dengan kesederhanaannya ini.
Perjuangan itu membawa Bupati Welly menjajaki sejumlah kementerian di Jakarta. Terbaru, Bupati Welly, didampingi Anggota DPRD Pasaman Azhwa Habibi dari Partai Demokrat serta jajaran perangkat daerah, melakukan pertemuan dengan jajaran Kementerian Pertanian (Kementan) akhir Oktober kemarin.
Di kantor pusat Kementan, Bupati Welly disambut langsung oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementan Ali Jamil. November ini posisi Ali Jamil sudah digantikan Dr Ir Suwandi.
Dalam pertemuan itu, Bupati Welly dengan detail memaparkan potensi besar sektor pertanian Pasaman, sekaligus menyampaikan maksud kedatangannya yakni meminta dukungan dari kementerian.
Selain potensi yang kami miliki, kami Pasaman juga punya program ‘Bajak Gratis’ untuk petani. Sasarannya meningkatkan ketahanan pangan masyarakat dan mempertahankan status Pasaman sebagai lumbung beras surplus. Ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto mengenai ketahanan pangan nasional,” ujar Bupati Welly saat pertemuan tersebut.
Paparan dari Bupati Welly itu langsung mendapat respons positif dari jajaran Kementan. Dengan kedatangan langsung rombongan Bupati itu, kementan menyatakan kesediaan untuk turut memprioritaskan Kabupaten Pasaman.
Karena inisiatif dan kedatangan langsung Bupati Welly Suhery, untuk tahap pertama, Kementan mengirimkan sejumlah unit alat dan mesin pertanian (alsintan) berupa traktor bajak untuk memperkuat program pertanian di Pasaman ke depannya.
Diskusi yang berlangsung sekitar satu jam lebih itu kemudian ditutup dengan sesi foto bersama.
Bupati Welly menyampaikan bahwa kunjungan yang dilakukan bukan sekadar silaturahmi, melainkan bagian dari strategi besar Pemerintah Kabupaten Pasaman untuk mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah pusat.
Ini adalah upaya dalam membangun dan memperkuat koordinasi dengan pemerintah pusat. Dengan komunikasi langsung, harapan kami, berbagai program pembangunan, khususnya di sektor pertanian yang menjadi nadi ekonomi rakyat, dapat terus berjalan dan berkembang, meski di tengah tantangan anggaran,” pungkas Bupati Welly.
(Anjasri)

