Bantaeng, Jurnalisme– Bursa calon Ketua Pengurus Besar Himpunan Pelajar Mahasiswa Bantaeng Raya (HPMB-Raya) menjelang Kongres Ke-IX semakin dinamis. Kali ini, Ahmad Fajri resmi menyatakan maju sebagai calon Ketua PB HPMB-Raya dengan membawa tawaran kepemimpinan yang menekankan konsistensi, penataan organisasi, dan keberlanjutan gerakan.
Ahmad Fajri merupakan demisioner Sekretaris Pengurus Cabang Balla Tujua dan saat ini menjabat sebagai Sekretaris Pengurus Besar HPMB-Raya Periode 2023–2025. Posisi strategis tersebut membuat Fajri dinilai memahami secara utuh denyut administratif, manajerial, dan dinamika internal organisasi di tingkat pusat maupun cabang.
Dalam pernyataannya, Fajri menegaskan bahwa HPMB-Raya membutuhkan kepemimpinan yang tidak sekadar keras dalam wacana, tetapi rapi dalam kerja, jelas dalam arah, dan konsisten dalam pelaksanaan program.
“Organisasi ini tidak kekurangan gagasan, yang sering kita lemahkan justru pada konsistensi dan penataan. Jika ingin HPMB-Raya kuat, maka sistem harus ditata dan dijalankan dengan disiplin,” ujar Ahmad Fajri.
Pada Kongres Ke-IX, Ahmad Fajri mengusung tagline:
“Menata Gerakan, Menguatkan Organisasi”
Tagline tersebut mencerminkan orientasi kepemimpinan yang menekankan tata kelola organisasi, kesinambungan program, serta penguatan peran struktural Pengurus Besar dan cabang secara seimbang.
Adapun Visi dan Misi yang diusung Ahmad Fajri adalah sebagai berikut:
Visi
Mewujudkan HPMB-Raya sebagai organisasi pelajar dan mahasiswa yang tertata, konsisten, dan berkelanjutan, dengan fondasi manajemen organisasi yang kuat serta kader yang berdaya guna bagi daerah.
Misi
1. Menata sistem kerja Pengurus Besar dan cabang agar berjalan efektif, terukur, dan berkesinambungan.
2. Memperkuat fungsi administrasi, kesekretariatan, dan perencanaan program sebagai tulang punggung organisasi.
3. Membangun budaya organisasi yang disiplin, bertanggung jawab, dan berbasis evaluasi kinerja.
4. Mendorong kaderisasi yang terstruktur dan berorientasi pada peningkatan kapasitas kader.
5. Menjaga kesinambungan gerakan HPMB-Raya melalui program yang realistis, berdampak, dan dapat dipertanggungjawabkan.
Munculnya Ahmad Fajri sebagai kandidat Ketua PB HPMB-Raya menawarkan warna berbeda dalam kontestasi Kongres Ke-IX. Jika kandidat lain mengusung narasi perubahan keras dan perlawanan, Fajri tampil dengan pendekatan penataan internal dan stabilisasi organisasi sebagai fondasi menuju gerakan yang lebih kuat.
Kongres Ke-IX HPMB-Raya pun kian mengerucut menjadi arena pertarungan gagasan: antara gerakan yang digerakkan oleh energi besar dan organisasi yang dibangun melalui sistem yang rapi dan konsisten. Keputusan akhir akan ditentukan oleh forum tertinggi organisasi dan arah masa depan yang ingin dipilih oleh kader HPMB-Raya.(*) mr
