Jurnalisme.info
(22 oktober 2025) Muba, – Bisnis pengolahan dan angkutan minyak ilegal di Kecamatan Babat Toman, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), kembali menjadi sorotan tajam. Pasangan DN dan SR, yang sebelumnya telah dikaitkan dengan gudang pengolahan minyak ilegal, kini juga diduga kuat memiliki armada angkutan minyak ilegal yang bebas beroperasi di wilayah tersebut.
Sejumlah awak media berhasil menemukan mobil angkutan minyak ilegal jenis solar saat sedang melakukan pengisian. Mobil-mobil Fuso berwarna putih-biru, dengan tulisan "PT. FORMULA SOLUSI ENERGI" dan nomor polisi BG 8597 JC serta BG 8642 MY, terlihat jelas di lokasi. Menurut pengakuan seorang sopir, mobil-mobil tersebut adalah milik DN dan SR.
Ironisnya, meski kasus ini telah beredar luas di media sosial dan mendapat sorotan publik, belum ada tindakan tegas dari aparat penegak hukum (APH) setempat. Hal ini memicu pertanyaan besar di tengah masyarakat: Mengapa para pelaku bisnis ilegal ini, yang diduga dibekingi oleh aparat, terus lolos dari jeratan hukum?
Seorang warga setempat mengungkapkan bahwa DN adalah penduduk Kecamatan Babat Toman, sementara SR disebut-sebut sebagai seorang Bhayangkari, istri dari seorang perwira tinggi polisi. Dugaan keterlibatan istri perwira ini memperkuat tuduhan bahwa ada oknum APH yang membekingi bisnis haram tersebut. Publik pun mulai mempertanyakan integritas aparat, dengan munculnya ungkapan "jangan tajam ke bawah, tumpul ke atas."
Ketidakmampuan atau keengganan APH bertindak tegas dalam kasus ini dapat merusak citra Polri di mata publik. Kepercayaan masyarakat terhadap keadilan akan hilang jika mafia minyak dan para bekingnya terus dibiarkan beroperasi tanpa tersentuh hukum.
Melihat fenomena ini, masyarakat mendesak Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si., dan Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol. A. Rachmad Wibowo, S.I.K. untuk turun tangan.
Tindakan tegas tanpa pandang bulu diharapkan dapat memberantas tuntas bisnis ilegal ini dan oknum-oknum yang terlibat di dalamnya. Negara seakan-akan diuji di hadapan para mafia minyak dan aparat yang membekingi mereka. Ini adalah momen krusial untuk membuktikan keberanian dan ketegasan penegakan hukum di Muba.
Apakah kasus ini akan menjadi tonggak penegakan hukum yang berani, ataukah akan kembali membuktikan bahwa ada pihak yang kebal hukum di Muba?
Tim media

