Bayu dan Jalan Rezeki dari Kandang Tikus

Gianyar, jurnalisme.info-

Usia bukan halangan untuk terus bekerja dan bertahan hidup. Bayu, seorang pria asal Bali yang kini berusia sekitar 50 tahun, adalah contoh nyata dari semangat itu. Ia pernah mencoba beternak tikus sendiri untuk kebutuhan pakan reptil, namun usahanya tak berjalan lama.


“Kendalanya di pasar, harga nggak stabil. Kadang yang beli malah teman, tapi nawar jauh dari harga modal. Akhirnya saya berhenti,” ujar Bayu. Selain tantangan pasar, ia juga menghadapi kesulitan dalam menjaga kualitas kesehatan ternak, yang sangat memengaruhi keberhasilan usaha.


Meskipun gagal sebagai peternak mandiri, Bayu tak meninggalkan dunia itu sepenuhnya. Kini ia bekerja sebagai pengurus kandang tikus milik orang lain. “Saya yang bersihin, kasih makan, cek kondisi tikus. Walau bukan milik sendiri, saya tetap anggap ini tanggung jawab besar,” katanya.


Di samping itu, Bayu juga menjalani pekerjaan serabutan lainnya, seperti mengurus kolam di villa-villa sekitar. Ia dikenal rajin, tenang, dan tak pernah pilih-pilih kerja. Baginya, selama halal dan bisa menghasilkan, semua layak dijalani.


Kisah Bayu adalah cermin perjuangan orang kecil yang tetap teguh dalam kerja keras. Dari kandang tikus yang sederhana, ia membangun harapan,bahwa rezeki bisa datang dari mana saja, asal ditekuni dengan jujur dan sabar.


(Asep)

Baca Juga
Lebih baru Lebih lama

Tag Terpopuler

نموذج الاتصال