700 Pohon Indigofera di Sumedang Dimusnahkan, Kerugian Capai Rp150 Juta!

(Foto Istimewa :Anton Pengelola Perkebunan PT.Subur Setiadi.Corp /Doc.Dhs/Ji)

Perusakan 700 batang pohon indigofera di Perkebunan Subur Setiadi bikin geger. Diduga terkait perebutan lahan strategis.

Jurnalisme.INFO- SUMEDANG – Misteri menyelimuti perusakan 700 batang pohon indigofera di Perkebunan Subur Setiadi, Kabupaten Sumedang. Dalam semalam, tanaman bernilai ratusan juta rupiah itu hancur tanpa ampun.

Anton, pengelola perkebunan, mengatakan lahan tersebut ia kelola berdasarkan kontrak dengan Kementerian ATR/BPN. Ia menyebut, pihaknya tidak pernah memiliki konflik terbuka dengan warga sekitar maupun pihak lain.

Peristiwa ini diperkirakan terjadi pada Minggu (3/8/2025) malam. Kondisi kebun yang berada di lokasi agak terpencil membuat perusakan baru diketahui keesokan harinya.

Pada Senin (4/8/2025) sekitar pukul 10.00 WIB, karyawan perkebunan yang melakukan pengecekan rutin mendapati ratusan pohon indigofera telah rusak parah. Beberapa batang bahkan tercabut dari akarnya.
Foto Dokumentasi kerusakan Pohon indigofera milik PT.Subur setiadi

“Kerugian diperkirakan mencapai Rp150 juta. Semua sudah kami laporkan kepada pihak kepolisian,” ujar Anton saat ditemui di lokasi perkebunan.

Indigofera dikenal sebagai tanaman pakan ternak berkualitas tinggi. Daunnya mengandung protein tinggi yang sangat diminati peternak, sehingga memiliki nilai jual yang stabil di pasaran.

Kerusakan dalam jumlah besar seperti ini tentu mengganggu pasokan pakan bagi mitra ternak yang bergantung pada perkebunan tersebut. Anton mengaku khawatir dampak ekonominya akan terasa panjang.

Hingga kini, belum ada kepastian soal pelaku maupun motif di balik aksi ini. Namun, lokasi strategis dan nilai ekonomis lahan memunculkan dugaan bahwa peristiwa ini bukan sekadar vandalisme.

Beberapa pihak menduga, perusakan ini terkait persaingan usaha atau perebutan lahan yang memiliki potensi tinggi. Meski begitu, Anton menegaskan dirinya tidak mau berspekulasi sebelum ada bukti.

Kasus ini menambah daftar panjang insiden perusakan aset pertanian di daerah. Masyarakat berharap pihak berwenang dapat segera mengungkap pelaku agar kejadian serupa tidak terulang.

Indigofera sendiri mulai populer di Indonesia dalam dua dekade terakhir sebagai pakan ternak alternatif yang ramah lingkungan. Tanaman ini mampu tumbuh di lahan marginal dan tetap menghasilkan daun dengan kandungan nutrisi tinggi.

Selain bermanfaat untuk pakan, indigofera juga dapat membantu memperbaiki struktur tanah karena akarnya mampu mengikat nitrogen. Hal ini menjadikannya pilihan favorit bagi peternak dan petani yang mengedepankan keberlanjutan.

Dengan permintaan yang terus meningkat, lahan indigofera menjadi aset yang bernilai tinggi. Tidak mengherankan jika keberadaannya kerap memicu persaingan antar pelaku usaha di sektor peternakan dan perkebunan.(Dhs)

#Sumedang #Indigofera #PerusakanLahan #BeritaSumedang #Perkebunan



Baca Juga
Lebih baru Lebih lama

Tag Terpopuler

نموذج الاتصال