dok. kang santriMbah Haji Abdul Karim: Tokoh Sesepuh dan Penggerak Awal Lahirnya Pondok Pesantren Futuhiyyah Cahaya Mas
Cahaya Mas, OKI – Juli 2025 — Nama Mbah Haji Abdul Karim tidak dapat dipisahkan dari sejarah panjang dan perjuangan awal berdirinya Yayasan Pondok Pesantren Futuhiyyah Cahaya Mas. Sebagai tokoh sesepuh dan kepala desa pada masanya, beliau adalah sosok kunci yang dengan keikhlasan, keteguhan hati, dan pandangan visioner, ikut meletakkan dasar sebuah lembaga pendidikan Islam yang kini menjadi mercusuar ilmu Agama Islam di kawasan Cahaya mas , Mesuji Makmur, Kabupaten Ogan Komering Ilir.
Bersama dua tokoh ulama yang juga menjadi pendiri pesantren, yakni Kyai Ahmad Syarbini bin Musri dan KH. Safi’i, S.H.I., serta didukung penuh oleh KH. Syamsudi sebagai Ketua Yayasan pertama, mereka merintis pesantren ini dari nol — hanya dengan segelintir santri dan fasilitas seadanya. Namun, dari keterbatasan itulah muncul kekuatan besar berupa keimanan, cita-cita luhur, dan dedikasi yang terus tumbuh hingga hari ini.
Kepemimpinan yayasan dari masa ke masa pun terus berkembang. Setelah KH. Syamsudi, tongkat estafet dilanjutkan oleh Kiyai Zaenal Abidin, dan kini dipegang oleh Bapak Supriyanto, S.Kep., Ners., S.H., M.Pd., seorang figur peduli pendidik yang berkomitmen penuh dengan seluruh staf dan dewan guru dalam mengembangkan manajemen lembaga secara profesional dan berkelanjutan.
Kini, Yayasan Pondok Pesantren Futuhiyyah Cahaya Mas telah menunjukkan kemajuan signifikan. Dari hanya beberapa santri, kini telah mencapai lebih dari 200 santri mukim yang belajar dan tinggal di lingkungan pesantren yang asri dan teratur. Bangunan pesantren pun berkembang megah dengan fasilitas yang terus diperbarui demi menunjang kegiatan pendidikan dan pengasuhan.
Tak hanya fokus pada pendidikan diniyah, yayasan juga telah membangun lembaga pendidikan formal, di antaranya:
-
Madrasah Tsanawiyah (MTs) Futuhiyyah
-
Madrasah Aliyah (MA) Futuhiyyah
-
Balai Latihan Kerja (BLK) sebagai sarana pembekalan keterampilan santri dan masyarakat
-
Kampus Mitra dari STIT Al Hikmah Pisang Baru Way Kanan, membuka akses pendidikan tinggi di lingkungan pesantren
Semua pencapaian tersebut menjadi bukti nyata dari keseriusan pengelolaan manajemen lembaga, yang didasari atas nilai amanah dan tanggung jawab sebagaimana warisan moral dan perjuangan dari para pendiri terdahulu. di dukung oleh KAMAD MTs bapak Mustolah, M.Pd dan KAMAD MA bapak Abdun Najib, S.Pd.I, MH yang setiap waktu memberikan kontribusi tanpa kenal lelah.
"Kami hanya melanjutkan apa yang telah ditanamkan oleh para sesepuh dan pendiri. Apa yang kami capai hari ini adalah hasil dari benih keikhlasan yang mereka tanamkan dahulu," ungkap Bapak Supriyanto dalam sebuah kesempatan.
Warga Desa Cahaya Mas serta para santri dan alumni senantiasa mendoakan Mbah Haji Abdul Karim dan para pendiri lainnya sebagai pejuang pendidikan Islam yang visioner dan penuh dedikasi. Mereka tidak hanya mewariskan bangunan fisik, tetapi juga nilai-nilai keimanan, kebersamaan, dan keteladanan yang hidup dalam sanubari setiap santri.
Yayasan Pondok Pesantren Futuhiyyah Cahaya Mas kini berdiri kokoh sebagai simbol keberhasilan kolaborasi antara ulama, umara, dan masyarakat. Dan semua itu bermula dari jejak langkah seorang tokoh desa yang sederhana, namun berpikir jauh ke depan (KRT.S, HN)