Sabar AS Membumikan Religiusitas di Pasaman

Pasaman, jurnalisme.info-

Sebagai bagian dari wilayah administratif Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), menampilkan sesuatu yang agak berbeda, khususnya sejak beberapa tahun belakangan ini.


"Wajah" daerah ini terkesan semakin religius, dipicu oleh aktivitas dan keseharian masyarakat yang tampak makin intens untuk mendalami dan mengimplementasikan nilai-nilai yang diajarkan agama.


Tidak hanya di kalangan masyarakat yang sudah berusia agak tinggi, intensitas dalam kegiatan bernuansa keagamaan itu justru terasa menonjol ,  di kalangan generasi muda dan anak-anak.


Bertajuk Magrib Mengaji, Safari Subuh, Gerakan Tahfidz, Kampung Al-Qur'an dan lainnya, merupakan rangkaian kegiatan yang terangkum dalam satu program strategis, yaitu Pasaman Berimtaq.


Pasaman Berimtaq sendiri merupakan satu dari 10 visi dan misi daerah, yang tertuang dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) Pasaman.


Apa yang ingin kita sabar ? Keberimbangan.  Sabar AS, sebagai tokoh yang berlatar belakang pendidikan akademis di bidang agama, sadar betul perlunya dijaga prinsip keseimbangan dalam membangun daerah.


Bahwa Pasaman, sebagai sebuah daerah otonom,  tidak hanya memerlukan pembangunan di bidang fisik. Pembangunan di bidang non-fisik juga sebuah keniscayaan yang harus dilakukan.


Masyarakat Pasaman, sebagai bagian dari masyarakat global, memang perlu maju dan sejahtera. Mereka butuh makan yang cukup, sandang, papan, dan lainnya.


Mereka juga butuh jalan yang bagus, jembatan,  irigasi,  sarana pendidikan dan kesehatan,  alat transportasi,  sarana hiburan, status sosial yang tinggi, dan lainnya.


Untuk urusan duniawi, semua tuntutan itu sebagai sesuatu yang wajar dan sah-sah saja.  Bahkan,  seiring dengan perkembangan zaman, intensitas terhadap tuntutan-tuntutan semacam itu  cenderung terus meningkat.


Bupati Sabar AS, melalui sejumlah program yang diluncurkan Pemkab Pasaman yang dipimpinnya, telah berupaya secara maksimal untuk memenuhi tuntutan-tuntutan seperti itu, seperti yang juga dilakukan oleh kepala daerah lainnya.


Yang mungkin menjadi pembeda hanya satu, yaitu gerak pembangunan di bidang fisik di Pasaman dilakukan secara seimbang dan selaras dengan pembangunan di bidang non-fisik. 


Melalui sejumlah gerakan yang dilakukan secara masih,  Sabar AS ingin masyarakat Pasaman kembali dan lebih intens menjalankan ajaran agama, yaitu melaksanakan semua perintah-Nya, dan menjauhi segala larangan-Nya.


Bupati Sabar AS ingin masjid-masjid menjadi ramai, shalat Subuh diikuti banyak jemaah, anak-anak dan generasi muda fasih melepaskan ayat-ayat di dalam kitab suci Al-Qur'an, dan lainnya.


Sabar AS juga ingin anak muda yang punya moral dan etika yang baik, dan bersikap secara pas dalam menempatkan diri bergaul bersama rekan sebaya, dengan orang yang lebih tua, dan lainnya.


Sasaran yang hendak dituju sudah jelas, yaitu terjaga dan meningkatnya kualitas keimanan masyarakat, sejalan dengan nilai moral dan etika serta norma-norma yang ada tetap terpelihara dengan baik.


Bupati Sabar AS ingin masyarakat Pasaman yang maju dan sejahtera adalah masyarakat yang tetap memegang teguh ajaran agama, berbalut nilai moral, etika dan norma-norma luhur yang dipegang teguh selama ini.


"Saya ingin masyarakat Pasaman hidup di bawah ridho Allah SWT," kata Bupati Sabar AS, suatu ketika.


Tidak mudah untuk menuju ke arah itu, tapi bukan pula sesuatu yang tidak mungkin. Dan Sabar AS pun telah memulainya sejak lama.


(Anjasri)

Lebih baru Lebih lama

Tag Terpopuler

نموذج الاتصال