Kalimantan Tengah, Isu mengenai pembentukan organisasi kemasyarakatan Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya kini tengah hangat diperbincangkan di media sosial, khususnya di platform Facebook. Meskipun demikian, hingga saat ini belum ada konfirmasi resmi mengenai siapa yang akan menjabat sebagai ketua organisasi ini atau kapan GRIB Jaya akan diresmikan di wilayah tersebut.
GRIB Jaya didirikan oleh Rosario de Marshal, yang lebih dikenal dengan nama Hercules. Nama Hercules bukanlah hal yang asing di kalangan masyarakat Indonesia, terutama dalam konteks organisasi masyarakat dan perpolitikan. Ia memiliki sejarah panjang sebagai mantan gangster dan broker politik, serta dikenal menguasai kawasan Tanah Abang, Jakarta, pada era 1990-an.
Yusup Roni Hunjun Huke, Ketua Perkumpulan Dayak Uut Danum Tambun Bungai (PDUD-TB), memberikan tanggapannya terkait pembentukan GRIB Jaya. Ia menegaskan bahwa selama organisasi tersebut menganut ideologi Pancasila, sesuai dengan dasar negara Republik Indonesia, maka tidak ada alasan untuk menolak keberadaannya. "Beda hal jika ideologinya komunis atau khilafah seperti PKI, FPI, HTI, itu wajib kita tolak karena UU pun sudah sah melarangnya," ujarnya.
Lebih lanjut, Yusup menekankan pentingnya organisasi apapun untuk menjaga kebersamaan, persatuan, toleransi, dan keberagaman di bumi Tambun Bungai, tanah Berkah suku bangsa Dayak. Ia menegaskan bahwa filosofi budaya Betang yang dianut oleh masyarakat Dayak selaras dengan ideologi Pancasila di negara kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai ini.
Dengan demikian, pembentukan GRIB Jaya menjadi perhatian publik, dan masyarakat berharap agar organisasi ini dapat berkontribusi positif dalam menjaga nilai-nilai kebangsaan dan keberagaman di Kalimantan Tengah. Masyarakat juga menantikan informasi lebih lanjut mengenai kepengurusan dan agenda resmi dari organisasi ini.
Kita tunggu perkembangan selanjutnya mengenai GRIB Jaya dan dampaknya terhadap masyarakat di Kalimantan Tengah.