Bangka, Jurnalisme.info-
Kawasan Lereng Bukit Siam, Sungailiat, Kabupaten Bangka, tercatat berstatus Areal Penggunaan Lain (APL) atau berada di luar kawasan hutan.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bangka, Ismir Rachmaddinianto, pada Selasa (14/10/2025).
“Setahu kami, daerah tersebut termasuk dalam status APL. Namun, sekitar 50 meter ke arah daratan tinggi Bukit Siam masih merupakan kawasan hutan,” ujar Ismir.
Ismir menjelaskan, berdasarkan SK Menteri Kehutanan Nomor 357 Tahun 2004 tentang Kawasan Hutan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, wilayah itu sebelumnya termasuk dalam kawasan hutan produksi. Namun, seiring waktu, statusnya berubah menjadi APL dan bertahan hingga kini.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa menurut Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bangka yang telah diperbarui pada tahun 2024, lokasi yang kini menjadi area penggalian tercatat sebagai kawasan permukiman.
“Kalau di RTRW kita yang terbaru, wilayah itu masuk dalam kawasan permukiman,” jelasnya.
Menanggapi aktivitas penggalian yang terjadi baru-baru ini di lereng Bukit Siam, Ismir mengimbau agar kegiatan tersebut dilakukan dengan memperhatikan kondisi sosial dan lingkungan masyarakat sekitar.
Menurutnya, pihak-pihak yang melakukan penggalian seharusnya menjaga norma serta kearifan lokal yang berlaku, mengingat aktivitas tersebut berpotensi menimbulkan dampak lingkungan.
“Proses penggalian pasti menimbulkan debu, getaran, dan sebagainya. Jadi, sebaiknya dikaji lagi agar tidak dilakukan terlalu dekat dengan kawasan hutan,” tegas Ismir.
Ia menambahkan, perlu adanya buffer zone atau pembatas antara area penggalian dan kawasan hutan untuk menjaga vegetasi alami yang berfungsi mencegah erosi maupun longsor.
“Kondisi di sana banyak pohon yang berfungsi menahan tanah. Kalau itu rusak, potensi longsor bisa meningkat,” ujarnya.
Selain itu, Ismir mengungkapkan bahwa pihaknya juga menerima keluhan dari warga sekitar yang terdampak aktivitas tersebut, terutama saat hujan deras.
“Kami mendapat pengaduan dari masyarakat di seberang jalan. Saat hujan, tanah hasil galian sering meluber ke aspal,” tambahnya.
Diketahui sebelumnya, di kawasan lereng Bukit Siam, tepatnya di dekat Jalan Imam Bonjol, Air Ruay, Sungailiat, Kabupaten Bangka, ditemukan bongkahan batu berbagai ukuran yang berserakan di sejumlah titik akibat aktivitas penggalian.
Jurnalisme Info (TR)

.jpg)