Disinyalir Langgar Jam Operasional, Oknum Ormas dan APH Backup Pendekar Bar?

 

Tangerang, Jurnalisme.info-


Kandal dugaan pelanggaran jam operasional dan keterlibatan oknum dalam aktivitas Pendekar Bar di kawasan Gading Serpong, Kabupaten Tangerang, kembali membuka luka lama lemahnya penegakan hukum di dunia hiburan malam, Senin (27/10).


‎Berdasarkan hasil investigasi lapangan pada Jumat dini hari (24/10) menunjukkan Pendekar Bar masih beroperasi hingga pukul 05.15–05.30 WIB, jauh melewati batas waktu operasional resmi yakni pukul 02.00 WIB sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 12 Tahun 2005 dan Peraturan Bupati Nomor 47 Tahun 2018.


‎Pemandangan pengunjung yang baru meninggalkan lokasi menjelang subuh menjadi bukti nyata bahwa aturan hanya berhenti di atas kertas. Ironisnya, aktivitas di Bar ini seolah berjalan mulus tanpa gangguan petugas seakan hukum di wilayah ini bisa dibeli oleh segelintir pihak yang punya “kuasa di balik layar”.

‎Seorang petugas parkir yang tak mau disebutkan namanya di wilayah tersebut menyaku bahwa kegiatan baru benar-benar usai sekitar pukul 05.00 pagi,


‎" Ada sedikit keributan bang, baru selesai jam segini, " ujarnya, saat dikonfirmasi, Jum'at (24/10) kemarin.


‎Lebih mengejutkan lagi, informasi dari warga dan sumber di lapangan menyebut adanya bayang-bayang oknum ormas dan aparat yang diduga ikut bermain. Salah satu oknum yang diduga backup mengaku bertanggung jawab terkait hal tersebut pada Bar Pendekar," Iyah saya yang bertanggung jawab, kenapa emangnya ?, " cetus pria yang berinisial N yang kerap di lokasi, Sabtu (25/10) kemarin.


‎Jika benar ada aparat penegak hukum yang justru melindungi pelanggaran, maka ini bukan sekadar soal moral, tapi indikasi kerusakan sistemik dalam penegakan aturan di Kabupaten Tangerang.


‎Sayangnya, hingga kini belum ada tindakan nyata dari Polres Tangerang Selatan, Satpol PP, maupun Dinas Pariwisata Kabupaten Tangerang. Diamnya aparat justru menimbulkan pertanyaan besar: apakah ada pembiaran? Atau justru, ada yang ikut menikmati situasi ini?


‎Masyarakat kini menuntut pemeriksaan menyeluruh dan transparan terhadap pengelolaan Pendekar Bar. Publik ingin tahu siapa yang sebenarnya bermain di balik bisnis hiburan malam yang bisa buka hingga subuh tanpa takut sanksi.


‎Jika pemerintah daerah dan aparat terus bungkam, maka kepercayaan publik terhadap penegakan hukum di Tangerang akan runtuh total.

‎Kejadian ini menjadi alarm keras bahwa praktik “main mata” antara pengusaha hiburan dan oknum penegak hukum bukan lagi rahasia  dan Tangerang bisa jadi sedang menuju masa gelap penegakan hukum.


‎Sejak berita ini dirilis, belum ada kutipan resmi dari pihak manajemen.

(Team AWII/Red)

Baca Juga
Lebih baru Lebih lama

Tag Terpopuler

نموذج الاتصال