Proyek Pembangunan Sejumlah Sekolah di Maluku Tengah Mangkrak, Kepala Sekolah Angkat Bicara

Maluku Tengah, jurnalisme.info – 

Ternyata bukan hanya SD Kristen Tananahu yang mengalami proyek pembangunan mangkrak. Hal serupa juga terjadi di SD Negeri 323 Maluku Tengah dan SD Negeri 75 Maluku Tengah.


Hasil penelusuran dan konfirmasi di sejumlah lembaga pendidikan Maluku Tengah mengungkapkan masih ada pembangunan dan renovasi sekolah yang belum terealisasi. Saat ditemui awak media di kediaman masing-masing, para kepala sekolah menyampaikan bahwa sebagaimana di SD Kristen Tananahu, pembangunan di SD Negeri 323 dan SD Negeri 75 juga terbengkalai.


Beberapa fasilitas yang belum selesai antara lain rumah guru, ruang UKS, ruang TIK, laboratorium, serta perpustakaan. Pemasangan tegel dan plafon belum dilakukan, sementara kayu yang digunakan untuk pembangunan dinilai tidak berkualitas.


Kepala Sekolah SD Negeri 75 Maluku Tengah menambahkan, karena bangunan tidak dicat, pihak sekolah terpaksa menggunakan uang kas sekolah untuk mengecat ruangan. Hal senada disampaikan oleh Kepala Sekolah SD Negeri 323. Mereka berharap agar bantuan pembangunan yang dikucurkan—dengan nilai mencapai ratusan juta hingga miliaran rupiah—benar-benar diselesaikan sesuai kontrak.


“Kalau proyek yang sudah diberikan tidak diselesaikan, lebih baik bantuan berikutnya diberikan ke sekolah lain yang memang membutuhkan,” ujar Kepala Sekolah SD Negeri 323 Maluku Tengah.


Para kepala sekolah menegaskan bahwa pembangunan sekolah menyangkut masa depan generasi bangsa, sehingga diharapkan proyek yang dimulai tahun 2023 dan terhenti sejak 2024 itu segera diselesaikan. Hingga tahun 2025, tidak ada kejelasan penyelesaian proyek.


Lebih lanjut, pihak sekolah juga mengungkapkan bahwa pada 5 Agustus 2025, para kepala sekolah pernah dipanggil dan ditegur oleh Dinas Pendidikan. Mereka diminta untuk melaporkan jika ada wartawan yang datang ke sekolah. Namun, para kepala sekolah menyatakan bahwa apa yang mereka sampaikan ke media adalah fakta yang terjadi di lapangan.


Pemanggilan dilakukan oleh Sekretaris Dinas Pendidikan, Yusuf Marasabessy, tanpa sepengetahuan Kepala Dinas, karena pada saat itu kepala dinas tidak berada di tempat.


Sementara itu, ketika ditanya lebih jauh, pihak sekolah menjelaskan bahwa kontraktor yang mengerjakan proyek adalah Sandro Awayakuany dan Hanter Awayakuany. Untuk tenaga tukang, SD Kristen Tananahu dan SD Negeri 75 menggunakan tukang dari Maluku Tengah, salah satunya Hanok Wattimena. Sedangkan SD Negeri 323 menggunakan tukang yang didatangkan dari Negeri Latuhalat.


Para kepala sekolah berharap agar siapa pun yang ditunjuk untuk mengerjakan pembangunan sekolah, seharusnya menyelesaikan pekerjaan secara maksimal. Dengan anggaran besar yang telah digelontorkan, proyek tidak seharusnya mangkrak dan meninggalkan sekolah dalam kondisi tidak layak. Dana yang dikucurkan harus benar-benar menyentuh lembaga pendidikan.


(Ervin)

Baca Juga
Lebih baru Lebih lama

Tag Terpopuler

نموذج الاتصال