Jurnalisme.INFO -Tanjungsari , 8 Agustus 2025 – Di Aula Desa Jatisari, antrean panjang warga tampak rapi mengular sejak pagi. Hari itu, 412 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) datang dengan wajah penuh harap. Masing-masing pulang membawa satu karung beras seberat 10 kilogram—bekal sederhana namun berarti, di tengah ikhtiar pemerintah memperkuat ketahanan pangan nasional tahun 2025.
Bantuan tersebut disalurkan pada Jumat (8/8) melalui kerja sama Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Perum Bulog, dengan titik distribusi di aula desa. Kepala Desa Jatisari, Yayat Hairulansyor, mengingatkan warga untuk tetap tertib dan menjaga urutan.
“Bantuan berupa beras ini semoga bermanfaat untuk kita semua. Kami harapkan warga dapat mengantri sesuai urutan dan tertib agar pembagian berjalan lancar,” ujarnya.
Di antara kerumunan, seorang ibu dari Dusun Pamagersari memeluk karung beras yang baru diterimanya. Wajahnya merekah, senyum yang tak disembunyikan.
“Alhamdulillah kanggo nyambung-nyambung dapur ngebul,” ucapnya, seolah mengirim rasa syukur ke langit-langit aula.
Beras itu bukan sekadar butiran padi yang telah diolah, melainkan simbol kepedulian di tengah beratnya harga kebutuhan pokok. Dalam karung itu, tersimpan harapan agar api di tungku tetap menyala, asap tetap mengepul, dan piring di meja makan tak pernah kosong.
Program ini, yang menyasar keluarga yang membutuhkan di seluruh Indonesia, menjadi bagian dari komitmen pemerintah untuk menjaga ketersediaan pangan. Di Desa Jatisari, bantuan itu hadir bukan hanya sebagai logistik, tetapi juga sebagai pengingat: bahwa kepedulian masih ada, dan bisa terasa sampai ke dapur setiap rumah.(Dhs)

