Hangatnya Malam di Tengah Tumpukan Batako: Mas Glendoh dan Gus Anton Nyanyikan Lagu Kesayangan
Cahaya Mas, 14 Juli 2025 — Malam hari di desa Cahaya Mas tak selalu sunyi. Di sebuah sudut sederhana, di antara tumpukan cetakan batako yang masih basah, dua sahabat — Mas Iir yang akrab disapa Mas Glendoh, dan Mas Anton, yang dikenal sebagai Gus Anton — tetap sibuk menuntaskan pekerjaan mereka, mencetak batako hingga larut malam.
Namun di tengah kelelahan dan dinginnya udara malam, terdengar suara merdu mengalun pelan. Rupanya, mereka berdua mulai mendendangkan lagu kesayangan, mencairkan suasana dan mengurangi rasa penat yang menggelayuti tubuh.
Dengan nada yang tak selalu sempurna namun penuh semangat, lagu itu mengalir menjadi pelipur lara setelah seharian penuh bekerja keras. Tak jarang tawa kecil menyela di tengah bait lagu, saat salah satu dari mereka lupa lirik atau terlalu terbawa suasana.
“Wes kadung encok, sing penting hati ayem,” celetuk Mas Glendoh sambil tertawa, diikuti gelak Gus Anton yang tetap memegang cetakan batako sambil berjoget kecil.
Momen sederhana ini menjadi bukti bahwa kerja keras tak harus selalu kaku dan sunyi. Di tangan orang-orang seperti Mas Glendoh dan Gus Anton, kerja malam pun bisa menjadi ladang tawa, harmoni, dan kebersamaan.
Semoga semangat mereka menjadi inspirasi bahwa dalam setiap lelah, selalu ada celah untuk bahagia — walau hanya lewat sebuah lagu di tengah malam dan batako yang belum kering. ( Krt. s. hadi nagoro )

