Perpustakaan SDN 107405 Sei Rotan Seperti Kuburan Ilmu: Buku pelajaran Raib, Kepsek Diduga Tilep Dana Bos



Deli Serdang | Jurnalisme-Info                  Suasana mencekam menyelimuti SD Negeri 107405 Sei Rotan, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang. Bukan karena bencana alam atau peristiwa kriminal, melainkan karena tragedi intelektual yang memilukan: perpustakaan sekolah berubah menjadi puing-puing harapan anak negeri.

Ruangan yang seharusnya menjadi taman ilmu justru tampak seperti medan perang—berdebu, tak terawat, dan dihiasi tumpukan buku usang yang tak lagi relevan. Tak ada aroma pendidikan, hanya kesunyian yang menjerit.

Namun, kehancuran fisik itu hanyalah permukaan dari luka yang lebih dalam. Kepala Sekolah, Risdaniaty, S.Pd, kini jadi sorotan tajam. Ia diduga keras memanipulasi Dana BOS tahun anggaran 2023–2024, dengan dalih pengadaan buku pelajaran yang ternyata tak pernah terlihat batang hidungnya.

“Kurikulum kami berubah-ubah, jadi setiap tahun ada belanja buku,” ujar Risdaniaty di sela-sela aktivitas sekolah, Jumat (23/05/2025).

Sayangnya, pernyataan tersebut langsung dibantah oleh seorang guru sekaligus staf perpustakaan, FA, yang menyaksikan langsung betapa kosongnya lemari pengetahuan di sekolah tersebut.

“Itu cuma buku cerita dan pengetahuan umum. Di setiap kelas hanya ada sekitar 60 sampai 70 buku, dan itu pun bukan buku pelajaran,” kata FA dengan nada getir, Rabu (14/05/2025).

Ketika anak-anak seharusnya tumbuh dengan buku-buku bermutu di tangan mereka, kenyataan menunjukkan sebaliknya: nihil. Dana BOS yang mestinya menjadi jembatan menuju pendidikan layak justru diduga dijadikan celah korupsi.

Kemarahan dan kekecewaan membuncah di antara guru, orangtua, dan masyarakat sekitar. Pertanyaan terus menggema:

Ke mana perginya buku pelajaran itu? Ke mana larinya dana BOS? Apakah ada konspirasi senyap di balik tembok sekolah ini?

SDN 107405 Sei Rotan kini bukan lagi tempat belajar, melainkan simbol dari perihnya pengkhianatan terhadap dunia pendidikan. Sebuah skandal kelam yang menuntut penyelidikan serius—sebelum generasi penerus bangsa benar-benar kehilangan arah.


(ST) 

Lebih baru Lebih lama

Tag Terpopuler

نموذج الاتصال