Dalam Hasil wawancara Media jurnalisme. Info kepada kepala Desa Manduamas Baru "Kamoni Mendrofa" Pada hari tanggal 20/05/2025 sekitar pukul 09:13wib di kantornya.
Kepala Desa Manduamas Baru, "Kamoni Mendrofa" Mengatakan dengan Lantang, berita yang di tayangkan oleh salah satu oknum Media online tersebut tidak sesuai dengan fakta-fakta.
Karena di dalam pemberitaan tersebut mengatakan bahwa pembangunan jembatan kayu tersebut hasil swadaya Para umat Gereja Katolik pada tahun 2021? Dengan Dana Rp. 500.000;00?
Sedangkan pihak pemerintah Desa Manduamas Baru pada tahun 2021 jelas telah menganggarkan Dana sebesar Rp. 5.000.000;00 .
Untuk pembangunan jembatan , dan semua bukti bukti nya ada. Yang telah di Terima oleh salah salah satu Masyarakat "Ama Devi Gulo" Yang telah Almarhum.
Kepala Desa Manduamas Baru "kamoni Mendrofa" Mengatakan, kepada siapa pihak umat Gereja Katolik mengasih Dana sebesar Rp. 500.000;00 tersebut?
Yang telah berani mengklaim jembatan kayu tersebut jadi swadaya Masyarakat?
Memang sudah 4 tahun berjalan jembatan kayu tersebut sudah busuk papanya, maka anggaran tahun 2025 itu belum berjalan.
Pihak pemerintah Desa belum menganggarkan dana Rehap jembatan tersebut?
Tapi pihak umat Gereja Katolik ,Desa Manduamas Baru telah Mencor jembatan tersebut tanpa kordinasi dengan pihak pemerintah Desa dengan Dana umat Gereja Katolik? Tanpa ada pemberitahuan kepada pihak pemerintah Desa, Demi kelancaran masyarakat Desa.
Berarti bukan se-enaknya aja itu jembatan swadaya Masyarakat Umat Gereja Katolik Manduamas Baru?
Itu tetap Bangunan jembatan pihak pemerintah Desa Manduamas Buru, Bukan swadaya masyarakat?
Masyarakat yang mengatakan bahwa bangunan jembatan tersebut swadaya berarti itu, masyarakat yang ada sentimen pribadi terhadap pihak perintah Desa.
Dan anehnya Masa, pihak Media online tersebut tidak konfirmasi dulu kepada pihak pemerintah Desa Manduamas Baru tentang Gimana Asal usul Jembatan tersebut yang di klaimnya sebagai jembatan swadaya masyarakat?
Berarti pihak Media online itu, tidak memberikan berita yang berimbang?
Ada kepentingan pribadi untuk memojokkan pihak pemerintah Desa Manduamas Baru, ungkapnya.
(Hadirian Sihotang)