OKI, jurnalisme.info-
Di tengah dunia kerja yang semakin kompetitif, gelar akademik sering menjadi ukuran utama dalam menilai kapasitas seseorang. Namun, kenyataannya, banyak sosok sukses membuktikan bahwa pengalaman lapangan bisa menjadi 'ijazah' paling berharga dalam hidup.
Salah satu pesan inspiratif yang kini viral di media sosial berbunyi: "Jika ijazahmu tidak setinggi orang lain, maka jadikanlah pengalamanmu lebih tinggi dari mereka." Ungkapan ini bukan sekadar kalimat motivasi, tapi gambaran nyata dari perjuangan banyak pekerja keras di berbagai pelosok negeri, termasuk di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan.
Beberapa warga desa yang hanya lulusan SMP atau SMA kini menjadi pelaku usaha sukses, petani tangguh, atau teknisi ahli berkat jam terbang dan semangat belajar di luar ruang kelas. Mereka menunjukkan bahwa meskipun pendidikan formal penting, belajar dari kehidupan nyata dan mengembangkan keterampilan juga bisa menjadi kunci kesuksesan.
“Kami tidak malu dengan ijazah kami yang sederhana. Tapi kami bangga karena kami terus belajar lewat pengalaman,” ujar Supriyanto, seorang tenaga kesehatan yang kini juga aktif mengedukasi masyarakat desa tentang ketahanan pangan dan kesehatan keluarga.
Fenomena ini juga menjadi perhatian banyak tokoh pendidikan di OKI. Mereka mendorong agar masyarakat tidak rendah diri hanya karena tidak memiliki gelar tinggi, tapi terus meningkatkan kemampuan kerja, etos, dan keberanian mencoba hal baru.
"Ijazah bisa menjadi tiket masuk, tapi pengalamanlah yang menentukan apakah seseorang akan terus bertahan dan naik tangga keberhasilan," ungkap Iin Uji Hidayah, S.E., M.H., seorang pelaku UMKM sekaligus penggerak komunitas perempuan mandiri, serta pemilik cafe wisanggeni cahaya mas .
Melalui berita ini, masyarakat diajak untuk melihat bahwa nilai seseorang tidak hanya diukur dari selembar ijazah, melainkan dari bagaimana ia terus tumbuh, berproses, dan memberi manfaat.