Toboali, Bangka Selatan – Minggu, 29 Juni 2025
Bujang Tamek menyampaikan klarifikasi atas pemberitaan sejumlah media online yang menyebut namanya terkait aktivitas tambang ilegal di kawasan hutan produksi wilayah Kubu, Toboali. Ia mengaku merasa dirugikan atas pemberitaan yang dinilainya tidak berimbang dan menyudutkan dirinya secara sepihak.
Akibat pemberitaan tersebut, Bujang mengaku untuk sementara waktu menghentikan seluruh kegiatan pertambangan yang dikelolanya. Ia menyayangkan dampak dari penghentian ini, terutama terhadap para pekerja tambang yang menggantungkan penghidupan mereka dari aktivitas tersebut.
“Ketika tambang dihentikan, para pekerja otomatis kehilangan sumber nafkah. Mereka punya keluarga yang harus diberi makan. Saya buka tambang itu juga bagian dari membuka lapangan kerja, sesuai dengan semangat pemerintah untuk memperluas kesempatan kerja bagi masyarakat,” ujar Bujang dengan nada kecewa.
Ia juga menegaskan bahwa kegiatan pertambangan yang ia jalankan telah memberikan kontribusi nyata bagi perekonomian masyarakat sekitar, mulai dari para pekerja tambang hingga pelimbang timah. Banyak warga yang menurutnya telah terbantu secara ekonomi sejak tambang tersebut beroperasi.
Lebih lanjut, Bujang menyoroti bahwa aktivitas pertambangan di kawasan tersebut bukan hanya dilakukan olehnya. Ia menyebut terdapat pelaku tambang lain yang juga beroperasi, bahkan menggunakan alat berat. Karena itu, ia meminta agar pemberitaan media dapat lebih adil dan menyeluruh.
“Kalau memang mau memberitakan, jangan hanya saya yang disorot. Banyak juga yang lain buka tambang di sana. Kalau mau objektif, semua diberitakan,” tegasnya.
Bujang berharap agar media ke depan dapat menyajikan informasi secara berimbang dan tidak mengarahkan opini publik secara sepihak tanpa konfirmasi dari pihak yang diberitakan.
Jurnalisme Info – Tim TEH