Pembangunan 53 unit Mandi, Cuci, dan Kakus (MCK) yang dikerjakan oleh Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) di Desa Banua Gea, Kecamatan Tuhemberua, Kabupaten Nias Utara, hingga saat ini masih ada beberapa yang belum selesai. Proyek ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah untuk meningkatkan standar sanitasi dan kesehatan masyarakat setempat.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Permukiman (Perkim) Kabupaten Nias Utara, Arisman Hulu, menyampaikan bahwa pembangunan MCK ini diperkirakan memakan dana sekitar Rp600 juta, yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2024. Ia menjelaskan bahwa dari total 53 unit yang dibangun, sekitar 8 unit masih dalam proses penyelesaian, termasuk pemasangan septic tank dan pintu MCK.
“Pembangunan MCK di Desa Banuagea merupakan bagian dari program pemerintah untuk meningkatkan sanitasi dan kesehatan masyarakat. Namun, ada beberapa unit yang belum selesai, dan kita terus berupaya menyelesaikan agar manfaatnya bisa dirasakan secara optimal,” ujar Arisman kepada media, Rabu (20/5/2025).
Selain itu, Kepala Dinas Perkim menambahkan bahwa Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah melakukan audit terkait proyek tersebut. Hasil audit merekomendasikan agar pembangunan dapat diselesaikan dan disempurnakan. “Kami sudah meneruskan rekomendasi BPKP kepada KSM dan penerima manfaat agar proyek ini diselesaikan sesuai rencana,” katanya.
Sesuai laporan hasil pemeriksaan BPKP, proyek pembangunan MCK ini dinilai sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat dan bukan termasuk kerugian negara. Oleh karena itu, proses penyelesaian proyek ini diharapkan dapat berjalan lancar, demi meningkatkan kualitas sanitasi dan kesehatan masyarakat desa Banua Gea.
Masyarakat setempat menyambut baik program ini dan berharap agar seluruh unit MCK segera selesai dan dapat digunakan untuk meningkatkan kebersihan dan kesehatan lingkungan mereka. Pemerintah daerah pun berkomitmen untuk memantau dan memastikan penyelesaian proyek berjalan sesuai target.
(M.Zai)