Tempilang, Jurnalisme.info-
Kasus dugaan penyelundupan timah laut di Pantai Pasir Kuning, Kecamatan Tempilang, yang diduga melibatkan oknum panitia lapangan, menimbulkan pertanyaan serius mengenai integritas dan profesionalisme dalam pengelolaan sumber daya alam. Jika benar terdapat pihak yang terlibat dalam praktik ilegal tersebut, maka diperlukan investigasi menyeluruh serta tindakan tegas sesuai ketentuan hukum yang berlaku, Sabtu (25/10/2025).
Masyarakat setempat mengungkapkan bahwa aktivitas tambang di Pantai Pasir Kuning sebagian besar dilakukan oleh pekerja dari luar Kecamatan Tempilang. Mereka bekerja di bawah pengawasan panitia yang dibentuk oleh oknum warga sekitar. “Sampai sekarang kami tidak memahami bagaimana panitia itu dibentuk karena tidak ada kejelasan mengenai legalitasnya,” ujar salah seorang warga Tempilang yang ditemui tim Jurnalisme Info.
Masyarakat juga menilai bahwa aparat berwenang perlu bertindak cepat terhadap dugaan aktivitas penyelundupan timah laut yang disebut dilakukan oleh kelompok terorganisir dengan mengatasnamakan masyarakat dan panitia lokal. Salah satu pengurus panitia yang mengaku sebagai sekretaris, Yuli, menyatakan bahwa dirinya mencatat pekerja lapangan dan mendukung penuh apabila pihak berwenang menindak sesuai aturan yang berlaku.
Dengan adanya pemberitaan ini, diharapkan pihak terkait seperti Bakamla, Polairud, dan Polda Kepulauan Bangka Belitung segera melakukan pemeriksaan dan menghentikan seluruh aktivitas tambang di Pantai Pasir Kuning untuk memastikan tidak adanya praktik ilegal yang merugikan negara.
Adapun ancaman pidana bagi pelaku penyelundupan timah laut dapat berupa:
Pidana penjara maksimal 5 tahun;
Denda maksimal Rp100.000.000.000 atau Rp5.000.000.000, tergantung pasal yang diterapkan.
Penyelundupan timah laut tidak hanya menyebabkan kerugian ekonomi bagi negara, tetapi juga berpotensi menimbulkan kerusakan lingkungan dan mengganggu kestabilan harga pasar. Oleh karena itu, sinergi antara pemerintah dan aparat penegak hukum menjadi kunci dalam memberantas praktik ilegal ini.
Jurnalisme Info (TR)