Semangat Mahasiswa STIT Al Hikmah Way Kanan Kampus Mitra Pondok Pesantren Futuhiyyah Cahaya Mas: Bukti
dok. humas futuhiyyah cahaya masKeseriusan Masyarakat Mesuji Makmur dalam Meningkatkan SDM
Cahaya Mas, Mesuji Makmur 12 oktober 2025— Suasana sore di lingkungan Pondok Pesantren Futuhiyyah Cahaya Mas tampak berbeda dari biasanya. Di beberapa ruang kelas sederhana , tampak para mahasiswa dengan penuh semangat mengikuti proses perkuliahan dari dosen . Mereka adalah bagian dari kampus mitra Futuhiyyah cahaya mas yang baru beberapa tahun berjalan, namun kini mulai menunjukkan kemajuan yang luar biasa.
Dengan seragam rapi dan catatan di tangan, para mahasiswa yang sebagian besar berasal dari Kecamatan Mesuji Makmur dan sekitarnya ini mengikuti pelajaran dengan antusias. Mereka sadar, kesempatan menempuh pendidikan tinggi bukan hal mudah, terutama di daerah pedesaan. Namun berkat kehadiran STIT Al Hikmah Way Kanan melalui kemitraannya dengan Pondok Pesantren Futuhiyyah Cahaya Mas, cita-cita melanjutkan pendidikan kini bukan lagi mimpi.
“Dulu kami berpikir kuliah hanya untuk orang kota. Sekarang, alhamdulillah, kami bisa kuliah di sini sambil tetap bekerja,” ujar , salah satu mahasiswi program PIAUD (Pendidikan Islam Anak Usia Dini). Ucapannya menggambarkan betapa besar harapan masyarakat terhadap keberadaan kampus mitra ini.
Salah satu hal yang membuat kampus ini mendapat perhatian luas dari masyarakat adalah sistem pembiayaan yang fleksibel. Dengan biaya kuliah yang bisa dicicil dan terjangkau, masyarakat kelas menengah ke bawah kini memiliki kesempatan yang sama untuk mengenyam pendidikan tinggi.
Kebijakan ini merupakan hasil kerja sama dan komitmen antara STIT Al Hikmah Way Kanan dengan Pondok Pesantren Futuhiyyah Cahaya Mas, dalam rangka memberikan akses seluas-luasnya bagi masyarakat untuk meningkatkan kemampuan akademik dan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Banyak mahasiswa di kampus ini yang juga bekerja di siang hari — baik sebagai guru, karyawan, pedagang, maupun petani — dan kemudian mengikuti kuliah di sore atau malam hari. Sistem perkuliahan pun disesuaikan agar tidak mengganggu aktivitas utama mahasiswa.
Menurut Supriyanto, S.Kep., Ners., S.H., M.Pd, salah satu dosen sekaligus penggerak pendidikan di Futuhiyyah Cahaya Mas, program ini merupakan bentuk nyata dari pendidikan yang inklusif.
“Kami memahami kondisi masyarakat. Karena itu, kampus mitra ini hadir bukan hanya untuk mencetak sarjana, tapi juga untuk memberikan peluang dan harapan baru bagi mereka yang ingin meningkatkan kualitas hidup melalui pendidikan,” ungkapnya.
Saat ini, kampus mitra Futuhiyyah Cahaya Mas membuka beberapa program studi unggulan, antara lain PGMI (Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah), MPI (Manajemen Pendidikan Islam), PIAUD (Pendidikan Islam Anak Usia Dini), dan HKI (Hukum Keluarga Islam).
Keempat program tersebut disusun sesuai kebutuhan masyarakat dan dunia kerja, terutama di bidang pendidikan dan keagamaan. Selain itu, untuk jenjang Strata 2 (S2) juga tersedia program Magister Manajemen Pendidikan Islam (MPI) dengan gelar akademik M.Pd.
Kehadiran program pascasarjana ini menjadi bukti bahwa Pondok Pesantren Futuhiyyah Cahaya Mas dan STIT Al Hikmah Way Kanan tidak main-main dalam mengembangkan potensi pendidikan di daerah. Para mahasiswa tidak hanya berasal dari Mesuji Makmur, tetapi juga dari berbagai kecamatan di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dan daerah sekitarnya.
“Kami ingin agar alumni kami tidak hanya pandai secara akademik, tetapi juga memiliki karakter, spiritualitas, dan semangat sosial yang tinggi. Inilah keunggulan kampus yang berakar dari pesantren,” ujar salah satu dosen pembimbing di kampus mitra tersebut.
Untuk menjaga kualitas dan keberlanjutan program, Pondok Pesantren Futuhiyyah Cahaya Mas terus menjalin komunikasi dan kerja sama dengan berbagai pihak — baik lembaga pendidikan, pemerintah daerah, maupun tokoh masyarakat.
Melalui dukungan bersama ini, diharapkan pada tahun-tahun mendatang, Futuhiyyah Cahaya Mas benar-benar menjadi solusi pendidikan bagi masyarakat pedesaan yang ingin kuliah dengan biaya ringan namun tetap berkualitas.
Pimpinan pondok pesantren Futuhiyyah Cahaya mas , bapak Abdun Najib, S.Pd.I, MH menyampaikan bahwa pendidikan adalah investasi jangka panjang yang harus diperjuangkan.
“Kami tidak hanya mendidik santri untuk bisa membaca kitab atau memahami agama, tapi juga membuka jalan bagi mereka agar bisa menjadi akademisi dan pemimpin masa depan. Kerja sama dengan STIT Al Hikmah Way Kanan adalah wujud nyata dari komitmen kami,” tuturnya.
Kini, dengan jumlah mahasiswa yang telah mencapai 150 orang, kampus mitra ini membuktikan diri sebagai lembaga pendidikan tinggi yang tumbuh dari bawah, namun memiliki visi besar untuk mencerdaskan bangsa.
Di awal perintisannya, banyak pihak yang meragukan apakah kampus mitra di lingkungan pesantren ini akan mampu bertahan dan berkembang. Namun waktu membuktikan sebaliknya. Dengan dedikasi para pengurus, dosen, dan dukungan masyarakat, Futuhiyyah Cahaya Mas kini menjelma menjadi pusat pendidikan tinggi alternatif yang penuh semangat dan prestasi.
Keberhasilan ini bukan hanya tentang jumlah mahasiswa yang meningkat, tetapi juga tentang perubahan pola pikir masyarakat. Kini, kuliah bukan lagi hal yang jauh dari jangkauan. Dengan semangat dan tekad kuat, siapa pun bisa belajar dan meraih gelar sarjana bahkan magister, tanpa harus meninggalkan desa.
“Kami ingin menjadi bagian dari perubahan itu — perubahan menuju masyarakat yang lebih cerdas, mandiri, dan berdaya saing,” kata salah satu mahasiswa MPI angkatan pertama dengan bangga.
Melalui semangat para mahasiswa, dukungan pesantren, dan visi STIT Al Hikmah Way Kanan, Pondok Pesantren Futuhiyyah Cahaya Mas telah membuktikan bahwa pendidikan berkualitas tidak harus mahal dan tidak harus jauh dari rumah.Harapan besar kini tumbuh — bahwa di masa depan, kampus ini akan terus melahirkan generasi cerdas, berakhlak, dan mampu membawa perubahan positif bagi masyarakat dan bangsa. ( KRT. HN)