KEGIATAN PSHT RAYON CAHAYA MAS: SOWAN SEBELUM PENGESAHAN SEBAGAI WUJUD AJARAN SETIA HATI
Cahaya Mas, 3 Juli 2025 — Menjelang malam pengesahan yang akan dilaksanakan serentak pada Jumat, 4 Juli 2025 di GOR Perahu Kajang Kayuagung, siswa-siswi Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Rayon Cahaya Mas, Ranting Mesuji Makmur terlebih dahulu melaksanakan tradisi sowan atau silaturahmi ke para pelatih dan tokoh PSHT yang ada di Desa Cahaya Mas, salah satunya sowan ke dalem kang Mas Supriyanto
Tradisi ini menjadi bagian dari implementasi ajaran luhur Setia Hati, di mana setiap siswa yang akan disahkan menjadi warga PSHT diingatkan untuk selalu memohon doa restu kepada orang tua, pelatih, dan saudara-saudara seperguruan.
Dalam momen penuh kehangatan tersebut, Mas Suroso, salah satu pelatih senior PSHT di Desa Cahaya Mas mengajarkan sebuah praktek yang mengadung pesan mendalam kepada seluruh siswa yang hadir.
“Tradisi sowan ini bukan hanya sekadar formalitas, tetapi merupakan wujud nyata dari ajaran Setia Hati. Kita diajarkan untuk selalu hormat kepada orang tua, pelatih, dan saudara. Sebab, doa dan restu dari mereka adalah bekal penting dalam menjalani kehidupan ke depan, terlebih setelah resmi disahkan menjadi warga PSHT,” tutur Mas Suroso.
Beliau juga menambahkan bahwa setelah pengesahan nanti, para warga baru PSHT diharapkan tetap menjaga rasa hormat, rendah hati, dan terus menjalin persaudaraan tanpa membeda-bedakan satu sama lain.
Para siswa yang hadir tampak khidmat dan penuh rasa haru saat prosesi sowan berlangsung. Mereka dengan tulus memohon doa dan restu agar proses pengesahan berjalan lancar dan diberikan kelancaran dalam menjalani kehidupan di masa mendatang.
Kegiatan ini ditutup dengan doa bersama, saling berjabat tangan, dan pesan agar para siswa senantiasa membawa nama baik PSHT serta terus menegakkan nilai-nilai kejujuran, kesetiaan, dan persaudaraan di tengah masyarakat.
Dengan penuh semangat, para siswa pun siap berangkat mengikuti prosesi pengesahan warga PSHT di GOR Perahu Kajang Kayuagung, sebagai momentum sakral dalam perjalanan mereka menapaki jalan Setia Hati. ( krt.s. hadi nagoro )