Mentok, Bangka Barat – Aktivitas tambang ilegal di perairan Laut Enjel, Air Putih, Mentok, kian meresahkan. Dari hasil penelusuran dan keterangan warga, mulai terungkap sosok yang diduga menjadi otak di balik keberadaan puluhan ponton tambang di wilayah tersebut.
Pria bernama Sidi, warga Pangkalpinang, disebut sebagai dalang utama yang mengendalikan operasi tambang ilegal di kawasan Laut Enjel. Informasi yang diterima menyebutkan bahwa Sidi tidak hanya berperan sebagai penghubung, tetapi juga bertindak sebagai penguasa lapangan yang mengatur keluar-masuknya ponton-ponton tambang.
Setiap ponton yang hendak beroperasi disebut dikenakan biaya tertentu oleh Sidi dengan dalih untuk kebutuhan “koordinasi”. Warga setempat menyebut keberadaan ponton-ponton tersebut sudah berlangsung cukup lama dan jumlahnya mencapai puluhan unit.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada tindakan tegas dari aparat penegak hukum terhadap aktivitas ilegal tersebut maupun terhadap pihak-pihak yang diduga terlibat.
Di sisi lain, dampak dari aktivitas tambang ilegal ini semakin nyata merusak lingkungan perairan. Terumbu karang di sekitar Laut Enjel dilaporkan mengalami kerusakan parah, populasi ikan menurun drastis, dan kondisi laut berubah menjadi keruh, dipenuhi lumpur serta limbah tambang yang mencemari ekosistem.
Warga berharap agar aparat berwenang segera turun tangan dan mengambil langkah tegas guna menghentikan kerusakan yang semakin meluas. Laut Enjel yang dulunya menjadi sumber penghidupan nelayan, kini terancam menjadi kawasan mati akibat aktivitas tambang ilegal yang tak terkendali.
(Jurnalisme Online/Tim 3 Dimensi)